Mengenal Jenis Alat Pelindung Diri dilingkungan Kerja Laboratorium

Dalam laboratorium, umumnya kita akan menghadapi beberapa faktor bahaya meliputi :

  • Bahaya Kimia
  • Bahaya Fisika
  • bahaya Mikrobiologi
Sehingga, dalam pelaksanaan pekerjaannya, dibutuhkan perlindungan terakhir sebagai langkah nyala memberikan perlindungan pada setiap anggota tubuh personil seperti

  • KACA MATA
    Berbagai jenis kacamata/ googles laboratorium dapat digunakan seseuai kebutuhannya. biasanya kacamata yang dipergunakan dilaboratorium haruslah transparan dengan ventilasi yang cukup untuk tidak menimbulkan embun pada bagian dalam kaca. Umumnya penggunaan kacamata ini dapat diganti dalam 6bulan sekali mengingat sifat plastik yang mudah tergores saat lensa dibersigkan secara manual

  • MASKER
    Pada laboratorium, penggunaan masker sangat perlu menjadi perhatian mengingat banyak bahan kimia dan senyawaan mikro organisme yang berukuran sangat kecil yang mampu masuk kedalam sistem pernafasan. beberapa jenis masker yang biasa dipakai dilaboratorium adalah sbb :

    1. Masker half face single/double catrige adalah masker yang memiliki filter pengaman sesuai jenis perkiraan gas pencemar. berbagai jenis katrige masker banyak tersedia seperti katrige asam, sianida, karbon monoksida yang memudahkan diganti/lepas saat penggunaan. penggunaan katrige ini perlu dilakukan penggantian dalam jangka waktu tertentu yang biasanya ditandai dari gas pencemar mulai tercium masuk kesaluran pernafasan. atau cara hemat yang bisa dilakukan adalah dengan merebus atau mengalirkan katrige yang berisi karbon aktif dengan air panas sehingga pengotor keluar dari pori-pori karbon dan karbon dapat dipergunakan kembali.

    2. Masker N95 adalah masker perlindungan partikulat atau organisme yang berukuran >0.3mikronmeter cukup handal dipergunakan dilaboratorium biologi/ mikrobiologi untuk melindungi masuknya mikroba patogen yang sedang dilakukan analisa

  • SARUNGTANGAN
    beberapa sarungtangan memiliki fungsi yang berbeda dalam fungsinya.misalnya :

    1.  Sarungtangan berbahan nitrile yang dipergunakan dalam pekerjaan analisis laboratorium untuk meminimalisir bahaya cipratan bahan kimia

    2. Sarungtangan berbahan latex yang dipergunakan dalam pekerjaan laboratorium medis yang biasanya berbahan sangat tipis untuk memudahkan menemukan denyut nadi pasien

    3. Sarungtangan bebahan karun, yang diergunakan dalam pekerjaan laboratorium saat kontak dengan bahan panas seperti oven, atau saat mempergunakan peralatan permesinan


  • JAS LABORATORIUM
    merupakan pakaian khas seperti jas yang melindungi bagian tubuh dari pangkal leher sampai lutut yangmana biasanya dipasaran menggunakan berbagai jenis bahan sesuai dengan kebutuhannya, seperti :

    1. Jas lab berbahan cotton biasanya dipergunakan pada laboratorium umum dengan potensi ledakan, kebakaran cukup rendah. Keunggulan bahan ini adalah nyaman dan menyerap                  keringat namum tidak tahan terhadap senyawaan asam kuat

    2. Jas lab berbahan polyester biasanya dipergunakan pada laboratorium uji dengan penggunaan  bahan kimia asam kuat cukup rutin. Keunggulan bahan ini adalah cukup tahan terhadap asam karena tidak bersifat menyerap yang meminimalisir terjadinya kontak dengan kulit. namun bahan ini kurang nyaman dipergunakan untuk diluar ruangan

    3. Jas lab berbahan Nomex biasanya dipergunakan pada laboratorium uji dengan penggunaan bahan kimia asam kuat rutin, pelarut organik dengan potensi kebakaran dan ledakan yang tinggi. Perlindungan bahan jenis ini membuat harga jas lab berbahan nomex cukup menguras kantong, namun memberikan perlindungan yang sepadan. Kekurangan lain dari bahan ini adalah minimnya kenyamanan saat dipergunakan akibat bahan yang tidak menyerap keringat dengan ukuran tenunan yang rapat

  • SEPATU
    Umumnya, laboratorium tidak memerlukan sepatu dengan spesifikasi bahan khusus karena yang penting personil menggunakan sepatu tertutup tanpa tambahan ventilasi agar melindungi dari tumpahan bahan kimia. Namun pada beberapa laboratorium misalnya laboratorium pengujian mineral tanah dan batuan, diperlukan sepatu kerja dengan tambahan pengaman besi pada ujungnya atau sering dikenal dengan safety shoes. Pengamanan terhadap perlindungan dari benda jatuh yang ada memungkinkan juga untuk digunakan dilaboratorium uji lainnya karena biasanya safety shoes memiliki pengaman anti slip dan grounding isolator yang melindungi dari sengatan arus listrik saat kontak dengan arus listrik serta pengaman dari tumpahan cairan pada lantai agar tidak terpeleset

sedangkan berdasarkan peraturan kemenaker terkait berbagai jenis Alat Pelindung Diri yang dapat  dipergunakan sebagai langkah perlindungan anggota tubuh seseorang dalam menjalankan pekerjaaanya dapat dilihat sbb :



Perlindungan Diri

Gunakan APD dengan benar untuk melindungi diri dari potensi bahaya di tempat kerja.

Identifikasi Bahaya

Kenali potensi bahaya di sekitar area kerja sebelum memulai aktivitas.

Tanggap Darurat

Pahami prosedur darurat dan lokasi peralatan pertolongan pertama (P3K).

Prosedur Inspeksi Keselamatan

Inspeksi APAR

Inspeksi APAR

Formulir Digital inspeksi rutin Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di seluruh area kerja BSPJI Bandarlampung.

Pelajari Lebih Lanjut
Inspeksi First Aid

Inspeksi First Aid

Formulir Digital inspeksi rutin kotak P3K di seluruh area kerja BSPJI Bandarlampung.

Pelajari Lebih Lanjut
Inspeksi Smoke Detector

Inspeksi Smoke Detector

Formulir Digital inspeksi pendeteksi asap di area kerja BSPJI Bandarlampung untuk memastikan detektor asap berfungsi dengan baik.

Pelajari Lebih Lanjut
Safety Shower Inspection

Inspeksi Safety Shower

Formulir Digital inspeksi safety shower dilingkungan kerja laboratorium BSPJI Bandarlampung.

Pelajari Lebih Lanjut